Selasa, 23 Desember 2014

Esay Mekanisme Sendawa



Nama : Aynun Afitriani
NIM : G1D014055
Kelompok 6
Mekanisme Sendawa
Seusai makan seringkali orang mengeluarkan udara melalui mulut dengan bersuara ataupun tidak, hal ini dikenal dengan sendawa atau bersendawa. Setiap orang pasti merasakan sendawa, sendawa biasanya terjadi setelah selesai makan. Biasanya banyak orang mengatakan bahwa bersendawa merupakan tanda bahwa seseorang telah kenyang. Namun pada kenyataannya sendawa disebabkan karena ketika makanan masuk ke lambung udara juga ikut masuk ke lambung. Bersendawa disebabkan oleh letusan dari udara yang tertelan. Bersendawa bisa terjadi bila volume normal udara tertelan tidak dapat masuk ke dalam usus halus proxsimal karena gangguan motilitas, gastroparesis atau obstruksi lambung, atau karena adanya kompeten sfingter eshopageal rendah (LES) (Canan, 2008).
Sendawa tidak lepas dari proses menelan, ketika menelan sfingter faringoesofagus menutup pintu masuk ke esofagus untuk mencegah udara yang masuk dengan jumlah besar ke esophagus dan lambung saat bernapas. Udara hanya diarahkan ke laring sebagai saluran pernapasan. Apabila udara ada yang masuk ke esofagus maka esofagus menerima banyak gas yang akan menimbulkan sendawa (Sheerwood, 2013). Pelepasan gas-gas dari saluran pencernaan ke kerongkongan kemudian melaui mulut, gas-gas ini akibat udara yang masuk ke saluran pernapasan karena sfingter faringoesofagus melalui mulut. Saat menelan laring harus tertutup rapat agar cairan maupun makanan yang naik dari lambung tidak masuk ke paru-paru. Saat menelan laring terangkat secara otomatis dan sejalan dengan itu katup kerongkongan atas terbuka sehingga mempermudah gas keluar dari kerongkongan ke tenggorokan. Selain itu katup kerongkongan bawah terbuka sehingga gas naik dari lambung ke esofagus, ketika hal tersebut terjadi maka diafragma turun ketika inspirasi, terjadi peningkatan tekanan rongga perut dan penurunan tekanan rongga dada sehingga menyebabkan keluarnya udara dari lambung ke kerongkongan
Sendawa juga dapat terjadi apabila terdapat gangguaan yang ada pada tubuh manusia, sendawa juga didefnisikan saraf menelan udara atau menelan jumlah yang berlebihan dari minuman berkarbonasi (Canan, 2008). Minuman berkarbonasi sering kali menyebabkan sendawa yang berkali kali karena dalam minuman tersebut banyak mengandung oksigen, sehingga udara yang ada pada minuman tersebut masuk ke esofagus berjumlah banyak, karena oksigen tersebut tidak diperlukan oleh lambung (gaster) sehingga dikembalikan ke esofagus dan dikeluarkan melalui mulut sehingga terjadi sendawa.
Pasien dengan penyakit gastroesophageal reflux (GERD), karsinoma lambung, penyakit maag pepric, atau uremia mungkin mengeluhkan bersendawa yang sering bahkan berkali kali. Pasien dengan penyakit galbladder sering bersendawa untuk alasan yang tidak diketahui. kadang-kadang bersendawa adalah kebiasaan gugup, dan udara yang tertelan bahkan tidak dapat mencapai perut sebelum lettusan terjadi. jarang, bersendawa gas keruh berbau menunjukkan statis lambung kronis atau fistula gastrokolik. Sendawa juga dapat terjadi apabila mulut yang membuka lebar dan angin masuk ke dalam saluran pencernaan, sehingga di lambung penuh dengan udara. Setelah penuh maka udara tersebut akan keluar sedikit sedikit ke esofagus lalu dikeluarkan oleh mulut. Dengan demikian sendawa tidak hanya terjadi seusai makan karena udara masuk bersamaan dengan makanan melalui saluran pencernaan, namun apabila ada udara dengan jumlah banyak yang masuk ke saluran pencernaan maka sendawa dapat terjadi.

Daftar pustaka :
Canan, Avunduk. 2008. Manual of gastroenterology: diagnosis and herapy. -4th ed. Philadelphia: Lippincott Williams 7 Wilkins.
Sheerwood, Lauralee. 2013. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Jakarta: EGC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar